5 Tips Mencegah Dehidrasi Saat Mendaki

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan dan cara yang baik untuk tetap sehat dan bahagia, karena kegiatan ini memberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan sinar matahari, udara segar, dan berolahraga. Akan tetapi, aktivitas yang melelahkan ini membuat Anda rentan mengalami dehidrasi, yang dapat membuat pendakian menjadi kurang menyenangkan dan bahkan berbahaya. Setiap pendaki gunung perlu tetap terhidrasi sebelum, selama, dan setelah pendakian agar tetap aman.

1. Minum Air Sebelum Memulai Perjalanan

Sebelum memulai pendakian, Anda harus minum satu atau dua gelas air. Tubuh Anda baru akan merasa haus saat kadar air sudah rendah, yang berarti Anda tidak boleh menunggu sinyal "haus" dari tubuh sebelum minum. Sebaliknya, jaga kadar air Anda agar tidak turun sejak awal dengan menghidrasi tubuh sebelum mendaki. Mengembangkan kebiasaan untuk menghidrasi tubuh dalam jangka panjang akan membantu Anda menjadi paling bugar dan sehat sebelum mendaki.

2. Hindari Alkohol Sebelum Mendaki

Berencana untuk mendaki di pagi hari? Pilihlah air putih sebagai pengganti bir pada malam sebelumnya.

Mengonsumsi minuman beralkohol sebelum mendaki harus benar-benar dihindari, karena dapat menyebabkan dehidrasi. Minuman ini juga tidak baik untuk dibawa saat mendaki, karena tidak akan menghidrasi tubuh dengan baik dan dapat menyebabkan dehidrasi.

3. Bawa Makanan & Air (dan Pastikan Mudah Diakses)

Siapa pun yang akan melakukan perjalanan hiking harus membawa cukup makanan dan air. Air menjaga tubuh tetap terhidrasi, sementara makanan merupakan sumber utama bahan bakar dan garam (elektrolit) bagi tubuh – Anda membutuhkan keduanya untuk mencegah dehidrasi. Makanan ringan yang dibungkus sendiri, energy bar, makanan kering, dan air minum kemasan biasanya cukup untuk seseorang yang melakukan perjalanan hiking sehari, kecuali jika perjalanan tersebut melibatkan waktu makan.

Untuk pendakian yang lebih jauh dan berat, Anda mungkin juga perlu membawa tablet elektrolit. Berkeringat menyebabkan Anda kehilangan elektrolit, yang dapat membuat pendakian menjadi lebih sulit. Menambahkan tablet elektrolit atau minuman olahraga ke dalam ransel Anda adalah cara mudah untuk tetap bersemangat.

Tentu saja, hanya membawa air atau makanan tidak akan membuat Anda terhidrasi dan sehat – Anda harus meminumnya. Baik Anda menggunakan botol atau kantung air, pastikan Anda minum secara teratur, dan ingat untuk menyeimbangkan asupan makanan dengan konsumsi cairan untuk menghindari sakit parah dan kelumpuhan yang membahayakan. Mungkin hidrasi datang secara alami bagi Anda dan Anda akan ingat untuk minum, tetapi jika Anda sering lupa minum, berikut beberapa ide yang mungkin membantu:

• Gunakan kantung air – jika Anda menggunakan botol air atau air minum kemasan dan lupa berhenti untuk mengambil minuman, penggunaan kantung air memungkinkan Anda minum sambil jalan dan air selalu mudah diakses.
• Lebih suka botol? Pilih ransel Anda dengan hati-hati – jika Anda lebih suka botol atau botol minum daripada kantong, pastikan ransel pendakian yang Anda gunakan memudahkan Anda untuk mengambil air. Beberapa ransel memiliki kantong yang menghadap ke depan yang memudahkan Anda mengeluarkan botol daripada kantong samping tradisional.
• Simpan beberapa camilan di tempat yang mudah dijangkau – saku pinggul tas Anda adalah tempat yang tepat.

4. Minum Air Sebelum Merasa Haus

Anda tidak boleh menunggu sampai haus untuk minum air, karena itu berarti Anda sudah mengalami dehidrasi dan tidak dapat beraktivitas dengan baik. Anda harus mengisi kembali cairan dan elektrolit dengan minum setengah hingga satu liter air setiap jam saat mendaki. Anda mungkin perlu minum lebih banyak tergantung pada suhu dan intensitas pendakian (misalnya, mendaki di lingkungan yang lebih hangat akan meningkatkan kebutuhan asupan air Anda).

Untuk variasi, pertimbangkan untuk minum air putih dan minuman olahraga yang mengandung elektrolit secara bergantian. Ini akan menahan cairan, menjaga energi, menyeimbangkan kadar elektrolit, dan dengan demikian membuat pendakian lebih menyenangkan.

5. Tetap Terhidrasi setelah Mendaki

Jangan berhenti minum saat Anda berhenti mendaki. Anda harus terus mengonsumsi cairan bahkan setelah menyelesaikan pendakian untuk mengganti air dan elektrolit yang hilang. Karena rasa haus selalu meremehkan kebutuhan cairan tubuh Anda, minumlah lebih banyak dari yang Anda kira perlu.

Jika Dehidrasi Menyerang

Pencegahan selalu merupakan pengobatan terbaik, tetapi jika Anda atau seseorang dalam kelompok Anda mengalami dehidrasi serius, pastikan Anda memiliki perlengkapan pertolongan pertama dan pengetahuan yang Anda butuhkan untuk merawatnya. Garam rehidrasi oral merupakan tambahan ringan pada kotak pertolongan pertama Anda yang terbukti membantu tubuh Anda menyerap dan menahan cairan dengan lebih efektif. Jika Anda akan melakukan petualangan panjang, menambahkan garam ini ke dalam tas Anda dapat membuat perbedaan besar.

Jika Anda tidak membawa cukup air, memiliki rencana cadangan dapat membuat perbedaan. Menyimpan pemurni air yang ringkas di dalam tas Anda atau menggunakan botol air pemurni seperti RapidPure Intrepid sebagai salah satu botol air Anda dapat memungkinkan Anda untuk mendapatkan kembali cairan tubuh dari sumber air di daerah terpencil yang Anda temui sambil melindungi Anda dari virus, bakteri, atau parasit apa pun.

Tetap Terhidrasi dan Ayo Mendaki!

Mendaki gunung, jika dilakukan dengan benar dan aman, memiliki banyak manfaat medis seperti mengurangi risiko diabetes, kanker usus besar atau kanker payudara, osteoporosis, dan serangan jantung, serta mengurangi risiko kecacatan dan meningkatkan fungsi fisik secara keseluruhan. Lebih dari itu, mendaki gunung memberi kita rasa petualangan dan adrenalin karena berada di tengah alam dan menemukan tempat-tempat baru, yang semuanya bagus untuk kesehatan mental. Namun, untuk mendaki gunung dengan sukses dan mendapatkan manfaat yang optimal, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan cukup untuk mencegah dehidrasi.